Kesempok - Perbedaan pantun syair dan gurindam akan kita peroleh lagipula ketida hal ini memang berbeda jalur dalam seni bahasa indonesia. Karena pendidikan indonesia juga memahami pelajaran syair, pantun, dan juga gurindam maka kita harus mengetahui pengertian syair, pengertian pantun, dan juga pengertian gurindam selain mengetahui perbedaan pantun syair dan gurindam.
Perbedaan :
PANTUN DAN SYAIR
PERSAMAAN
PERBEDAAN
oktaf (8 baris pertama) pada soneta melukiskan alam sama halnya sampiran pada pantun, dan sektet (6 baris terakhir) merupakan kesimpulan dari oktaf, sama halnya dengan isi pada pantun. Peralihan dari oktaf ke sektet dalam soneta disebut volta.
Perbedaan :
terletak dari rumus sajak akhir, soneta rumus persajakan akhirnya masing-masing abba-abba-cdc-dcd sedangkan pantun ab-ab, dan tentu saja jumlah baris pada soneta 14 baris, terdiri dari 4 bait yakni dua buah kuatrain yang disebut oktaf dan dua buah terzina yang disebut sektet, sedangkan pantun hanya 4 baris. Pantun mewakili kesusastraan puisi lama sedangkam soneta mewakili kesusastramn puisi baru
AdvertisementPerbedaan pantun syair dan gurindam untuk kebersamaan materi
Dengan informasi yang lengkap dan benar berbagai perbedaan pantun syair dan gurindam akan anda temukan secara berimbang tanpa ada informasi yang dihilangkan satu pun. Kalau anda juga mencoba mencari contoh-contoh pantun cinta atau pantun nasehat untuk pendidikan juga, bisa anda tunggu update selanjutnya mengenai materi pantun selain membaca perbedaan pantun syair dan gurindam ini atau juga tentang contoh syair, contoh pantun, dan contoh gurindam. Tapi simak dahulu berikut ini tentang perbedaan pantun syair dan gurindam.Perbedaan pantun syair dan gurindam yang terbaru dan lengkap
Persamaan : Sama-sama dua baris dalam satu baitPerbedaan :
- Karmina :
baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. contoh :
dahulu karang sekarang besi, dahulu sayang sekarang benci. - Distikon :
lebih mementingkan isi di samping irama, tidak terikat (bebas). contoh :
berkali kita tinggal,ulangi lagi dan cari akal. - Gurindam :
baris pertama merupakan sebab atau persoalan sedangkan baris kedua merupakan akibat atau penyelesaian. contoh : kurang pikir kurang siasat,tentu dirimu akan sesat.
PANTUN DAN SYAIR
PERSAMAAN
- Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.
- Sama-sama terikat oleh irama sajak.
- Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata.
- Pantun dan syair adalah puisi lama.
PERBEDAAN
- Pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran( pembayang ) dan baris ketiga dan keempat disebut isi ( maksud sampiran ), sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.
- Pantun terdiri sampiran dan isi, sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.
- Pantun berirama a-b-a-b/ a-a-a-a, sedangkan syair berirama a-a-a-a.
- Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama.
- Persamaan dan Perbedaan antara Pantun dan Soneta.
oktaf (8 baris pertama) pada soneta melukiskan alam sama halnya sampiran pada pantun, dan sektet (6 baris terakhir) merupakan kesimpulan dari oktaf, sama halnya dengan isi pada pantun. Peralihan dari oktaf ke sektet dalam soneta disebut volta.
Perbedaan :
terletak dari rumus sajak akhir, soneta rumus persajakan akhirnya masing-masing abba-abba-cdc-dcd sedangkan pantun ab-ab, dan tentu saja jumlah baris pada soneta 14 baris, terdiri dari 4 bait yakni dua buah kuatrain yang disebut oktaf dan dua buah terzina yang disebut sektet, sedangkan pantun hanya 4 baris. Pantun mewakili kesusastraan puisi lama sedangkam soneta mewakili kesusastramn puisi baru
- Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat - Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh :
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang